Nama
: Anita widyasari
Nim
: 2832133004
Materi
: Menulis Ilmiah dan Populer
Dosen
: Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.HI
MENULIS………Satu kegiatan yang baru
untuk aku dan menyenangkan tentunya, tapi di sisi lain satu pekerjaan yang
membaut aku pusing dan bingung untuk memulai dari mana dan harus menulis apa.
Karena setiap kali aku menulis dalam benakku selalu ada ketakutan jika
tulisanku belum pantas untuk di baca orang lain.
Kadang aku iri dengan teman-teman
yang pandai menulis dan setiap tulisannya selalu di muat di blog, atau di
majalah kampus. Itu satu kegiatan yang membuat aku iri dan aku ingin bisa
seperti mereka, tapi aku tau jika aku tidak mempunyai bahan yang cukup seperti
halnya teman-temanku suatu pekerjaan yang mudah menulis itu. Apa mungkin ini
karena aku tidak begitu suka membaca itu makanya aku tidak mempunyai bahan,
jika sudah ada niat untuk menulis dan sudah meenulis maka akan berhenti di
jalan karena kehabisan kata apa yang harus di tulis, dan menentukan arah dari
tulisan ini mau kemana dan bagaimana kelanjutannya. Seperti halnya saat ini aku
tidak tau lagi mau menulis apa dengan tugas ini…
Aku selalu berharap jika aku bisa
menulis dengan baik dan benar, dengan memuat tulisan-tulisan yang pantas dan
tidak memalukan untuk di baca orang lain. Tapi ini satu hal yang akan membuat
aku untuk mengetahui semua hal, terutama di bidang aku sendiri, yang banyak hal
belum aku ketahui sampai saat ini. Karena ini sebenarnya kewajibanku sebagai
seorang pelajar untuk mengtahui semua hal terutama di jurusannya sendiri,
terlebih aku adalah anak FA yang sudah menyandang predikat jago diskusi,
menulis dan aktif bicara,api aku pribadi masih jauh dari anggapan itu.
Terkadang saat aku diam banyak
muncul berbagai macam pertanyaan di benakku tentang hal ini, karena sebenarnnya
ini bukanlah kemauanku sendiri untuk masuk di universitas ini, sehingga aku
sulit untuk menemukan jatidiriku sendiri ? atau mungkin juga aku kurang berusa
keras ? pertanyaan-pertanyaan itulah yang selalu muncul saat aku melihat semua
temanku pandai dalam semua bidang. Pada saat aku menemui kesulitan dan aku
tidak mendapat bantuan dalam hati selalu bilang ini bukanlah yang aku mau dan
ini bukan cita-citaku. Sampai saat ini aku masih berangan untuk mencapai
cita-citaku, sejak aku duduk di bangku SD dan mengenal komputer aku ingin
menjadi seorang teknisi komputer yang bergulat dengan berbagai macam alat
komputer. Ya….. itu yang aku mau dan itu cita-citaku
Saat aku lulus dari MTS aku ingin
masuk di SMK tempat kakakku dulu sekolah dan mengambil jurusan computer, tapi
aku dilarang olehnya. Karena dulu anak perempuan masih jarang yang bersekolah
di SMK mungkin satu kelas hanya ada satu atau dua orang anak perempuan saja,
tidak seperti sekarang yang hampir sama kuotanya. Kakakku menyuruhku untuk
masuk ke MAN dan ahirnya aku menurut dengan apa kata kakakku, di situ aku
berfikir mungkin kakakku ingin adiknya sekolah di tempat semestinya, ya maklum
mungkin aku anaak perempuan satu-satunya dan pada dasarnya aku di rumah
mempunyai teman yang lebih banyak teman laki-laki daripada anak perempuannya,
mau jadi apa adikku jika sekolah di tempat yang dominan laik-lakinya, mungkin
itu yang di fikirkan oleh kakakku soalnya aku sampai saat ini juga belum pernah
menanyakannya. Ya sudah ahirnya aku masuk MAN dan tahun 2013 aku lulus.
Dan masalah ini kembali terulang
lagi pada saat aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah, karena saya berfikir
mau apa aku jika aku tidak melanjukan sekolah mau apa ? aku pun tidak mempunyai
ketrampilan karena aku dari MAN, kakakku sejak lulus SMK tidak lagi mau
melanjutkan dan memilih untuk bekerja, dan adikku juga mempunyai keputusan yang
sama seperti halnya kakakku, dia ingin bekerja dan mengumpulakan uang untuk
membuka bengkel dan sorum montor, itulah cita-citanya sejak iya duduk di bangku
SMP. Aku pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Universitas yang aku
dambakan sejak aku MAN. Sejak aku duduk di bangku SD dan mengenal komputer dan
mempelajari dasar nya, pada saat itu yang aku bisa hanyalah Microsoft word dari
situ aku menyukainya dan memutuskan untuk menekuninya, demi bisa belajar komputer
itu saya harus menempuh jarak sekitar 25 menit dengan naik sepeda, karena dulu
di daerahku masih belum ada tempat les komputer, Pada saat itu kamputer masih
salah satu barang yang mewah dan masih jarang yang mempunyainya, terlebih untuk
belajar komputer kami tidak di fasilitasi satu-persatu komputer oleh guru kami,
tapi hanya ada satu komputer dan kami harus bergantian dengan 8 orang yang lain.
Selain itu aku juga mengikuti les komputer sampai aku lulus MAN. Tapi semenjak
aku di larang oleh kakakku untuk melanjutkan kuliah di luar Tulungagung aku
sudah tidak mempunyai keinginan untuk mengasah kemampuanku dalam hal komputer
lagi. Kakakku dulu selalu berasalan jika aku anak perempuan dan tidak bisa jauh
dari orang tua karena tidak bisa jaga diri sendiri tanpa pengawasan orang
tua, mungkin kakakku melihat fenomena
yang sangat rawan dengan pengaruh negatif untuk generasi muda jika tidak ada
pengawasan dari orang tua.
Dari sinilah aku bertengkar
dengan orang rumah sampai satu minggu, dan aku memutusakan untuk tidak
melanjutkan kuliah lagi, karena aku berfikir”toh di lingkunganku juga banyak
yang tidak kuliah bahkan hampir semua hanya lulusan SMA. Jadi kenapa aku malu”
itulah yang ada dalam benakku yang amatlah egois. Pada satu malam ibuku
menemuiku di kamar dan mencoba berbicara ku, ibuku mengawali pembicaraan nya
denganku’’kalau tidak melanjutkan mau jadi apa ? mau ngapain di rumah ? apa mau
tak nikahin ? itulah yang di ucap oleh ibuku. Aku diam dan aku tidak tau ini
hanya gertakan agar aku mau melanjutkan sekolah di Tulungagung atau sungguhan.
Karena pada saat itu orangtuaku mempunyai teman dan temannya pun mempunyai anak
laki-laki ya kira-kira 2 tahun di atasku, dia sering di ajak berkunjung di
rumahku dan seperti biasa aku selalu di jodh-jodohkan dengannya. Ya seperti
itulah pemikiran orangtuaku saat itu,
Siang itu kakakku mendekatiku dan
berkata lirih di smping ku “kamu sekolah di Tulungagung dan tidak akan di
jodohkan, atau tidak sekolah tapi di jodohkan’’ pilih mana ? aku diam dan
berfikir secara jernih dan aku pertimbangkan, ahirnya aku memutuskan untuk
sekolah saja. Ahirnya aku memutuskan untuk melanjutkan ke IAIN dengan separuh
hati awalnya dengan mengambil jursan FA, yang tidak aku ketahui jurusan apa
ini, dan bagaimana nantinya. Seiring jalannya waktunya aku bisa menjalaninya
meskipun kadang mengeluh ini itu, dan aku berharap bisa mendapatkan ilmu yang
bermanfaat setidaknya untuk diriku sendiri.
Semua ini belum selesai banyak
yang harus aku hadapi. Aku merasa tidak sama dengan teman-temanku yang lain,
mereka pandai-pandai dan sangatlah aktif. Mereka sangat pandai menangkap isi
buku, dan penjelasan-penjelasan dari dosen dengan mudah di terimanya, tidak
sama dengan aku yang lama untuk itu. Tapi inilah cambukan buatku untuk selalu
berusaha meskipun tidak selalu berhasil.
Saat ini aku belum mempunyai
pandangan untuk kedepannya bagaimana, karena melihat kemampuanku yang jauh dari
kata cukup. Kadang aku juga ingin menekuni komputer lagi, tapi masih banyak
pertimbangan lagi, kadang masalah yang dulu muncul lagi dan itu akan membuat
aku emosi sendiri. Karna aku merasa sia-sia waktu aku belajar computer sejak
SD, apalagi jika ingat waktu aku meminta leptop dan itupun di berikan oleh
orangtuaku saat aku MTS kelas 2 pada saat itu bukanlah barang yang murah buat
keluargaku itu sangatlah mahal, itulah
yang membuat aku yakin jika aku akan di dukung untuk menekuni bidang ini.
Terlebih saat aku masuk MAN aku minta ganti leptop yang baru itupun di turuti
semakin yakinlah aku dan makin tekunlah belajar komputer. Tapi itu hanyalah
angan yang semu untuk ku, sampai saat inipun aku enggan untuk mengasah
kemampuanku di bidang komputer ini. Dan saat ini jurusan yang aku ambil lebih
fokus dalam hal baca dan menulis, ya itu hal baru untuk aku dan aku juga belum
mempunyai dasar yang cukup untuk itu, saat ini jika aku di tanya apa cita-citmu
saat ini ? aku akan menjawab belum tau, karena saya lebih fokus untuk belajar hal
yang tidak saya ketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar