Kamis, 31 Maret 2016

PERMASALAHAN FEMINISME RADIKAL

Isu-isu perempuan yang selalu menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat, perempuan yang selalu sebagai contoh entah baik ataupun buruk. Perempuanlah yang selalu menjadi subordinat sedangkan laki-laki selalu lebih dominan, sehingga laki-laki merasa dirinya itu berkuasa terhadap perempuan baik dalam hal produksi. Tubuh perempuanlah yang menyebabkan terjadinya penindasan ataubahkan pelecehan seksual, yang banyak terjadi di masyarakat atau bahkan di lingkungan sekolah saat ini. itu dikarnakan kelalaian perempuanlah yang memancing terjadinya hal ini seperti halnya saat bepergian hanya menggunakan celana pendek di atas lutut dan dengan baju yang tidak memperlihatkan sedikit dadanya. Hal inilah yang memicu laki-laki menjadi gelap mata untuk melakukan perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan di ranah umum.
Dari banyaknya masalah ini maka timbullah feminis radikal yang menuntut kebebasan perempuan, penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Halini terjadi dari pemikiran kaum laki-laki secara biologis maupun politis yang menganggap jika laki-laki lebih berkuasa dari pada perempuan, karena ada saat itu laki-lakilah yang lebih mendominasi di dalamnya. Selain itu tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh laki-laki terhadap perempuan, penguasaan fisik oleh laki-laki seperti hubungan seksual adalah bentuk dasar dari penindasan terhadap perempuan, karena perempuan biasanya melakukan hubungan seks atas dasar laki-laki yang menginginkan dan perempuan hanya melayani apa yang diinginkan oleh laki-laki. Olehkarena itu feminis radikal mempermasalahkan tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas, relasi kuasa perempuan dan laki-laki.
Yang paling penting dari feminis radikal adalah dalam menghadapi laki-laki adalah dengan menghancurkan kekuasaan laki-laki yang tidak layak atas perempuan, pertama laki-laki harus menyadari bahwasanya perempuan tidak ditakdirkan untuk menjadi sosok yang pasif, seperti hanya laki-laki yang tidak secara alamiah menjadi sosok yang aktif. Selain itu perempuan juga mempunyai hak atas dirinya sendiri dan tubuhnya, reproduksi perempuan tidak seharusnya dikuasai sepenuhnya oleh laki-laki.
Contoh dari beberapa kasus pelecehan seksual yang menimpa perempuan di kalangan pelajar baik SD,SMP ataupun SMA. Dari sinilah muncul solusi bagi perempuan dalam ranah pendidikan, membuat beberapa sekolah memisahkan ruang kelas perempun dan juga laki-laki untuk meminimalisir adanya pelecehan seksual didalam ruang lingkup sekolah. Contohnya salah satu sekolah yang berada di kota Surabaya memberlakukan hal ini, sekolah di buat seperti sistem perpondokan dimana laki-laki dan perempuan dipisahkan dan di bekali oleh pendidikan agama yang kaut.

Dari sini akan timbul rasa aman pada perempuan dan akan terhindar oleh adanya penindasan dan juga kekerasan yang menimpa kaum perempuan. Sehingga perempuan akan secara leluasa mengeksplor kemampuannya di segala bidang yang dikuasainya, tanpa adanya pasungan dari laki-laki perempuan juga bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan laki-laki, namun tidak dengan laki-laki yang tidak akan pernah bisa melakukan apa yang dikerjakan oleh perempuan, seperti halnya melahirkan menyusui dan lain-lain. Olehkarena itu perempuan berhak atas dirinya sendiri dan menentukan apa yang akan dilakukakan baik dalam hal produksi mauun seksualitas. 

Rabu, 30 Maret 2016

FEMINIS LIBERAL

Hal ini terjadi saat saya duduk di bangku SMA yaitu tes keperawanan bagi para siswi SMP ataupun SMA, hal ini yang menjadi banyak perbincangan masyarakat luas saat itu. Dengan menggunakan pandangan feminis liberal banyak ketidak adilan yang diperoleh kaum perempuan, feminis liberal adalah pandangan untuk mendapatkan kebebasan secara penuh dan individual, artinya manusia adalah spesies yang rasional yang dapat menentukan tindakan-tindakannya sendiri tanpanbatasan atau kungkungan dari pihak-pihak lain. Contoh dalam kasus ini pemerintah tidak memikirkan dengan apa yang sudah ia cetuskan. Dalam kasus ini juga menyimpan beberapa kejanggalan-kejanggalan yang perlu dikoreksi kembali, salah satunya pelanggaran hak yaitu hak kebebasan, hak privasi, keabsahan data atau informasi yang diperoleh. Karena apa, pengujian kasus ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tidak dilakukan dengan menggunakan tes alat kelamin, sehingga siswa yang bersangkutan bisa saja berbohong dengan apa yang sudah disampaikan, secara tidak langsung pemerintah telah mengambil hak privasi para siswi, karena itu adalah hak masing-masing individu ingin melakukan seks sebelum atau setelah menikah, karena kita tidakan pernah tahu apa yang terjadi oleh mereka sebelumnya. Mungkin karena kepuasan sesaat atau bahkan karena pemerkosaan, jadi kita atau bahkan pemerintahpun tidak berhak untuk mengorek masalah pribadi itu, meskipun dengan dasar keprihatinan pemerintah yang melihat pergaulan bebas yang semakin menggila.
Namun pemerintah juga harus melihat hak utama yang harus diterima oleh para siswi, salah satunya adalah hak untuk meraih pendidikan, hak privasi individu, hak untuk bebas, dan hak yang lain. Oleh sebab itu feminis liberal mengadvokasi kehidupan perempuan yang otonom. Moral bagi feminis liberal tidak ditentukan oleh Negara, keluarga, ataupun agama. Namun perempuan dapat bergerak sesuai dengan kemauannya sendiri asalkan tidak melawan hukum dan merampas hak orang lain.
Pada abad ke 18 munculah tokoh feminis liberal yaitu Mary Wollstonecraft yang berfokus pada kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan yang saat itu kaum borjuis dan proletan yang tidak mendaat pendidikan. Menurutnya perempuan yang sungguh-sungguh mendapat pendidikan adalah salah satu sumbangsih kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh sebab itu setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk mendapat pendidikan termasuk kaum perempuan. Oleh sebab itu tidaklah penting menurut saya jika setiap kali perempuan masuk ke sekolah dan harus melalui tes keperawanan, itu tidak sesuai dengan hak yang harus diperoleh kaum perempuan. Seharusnya perempuan yang hendaknya akan menempuh pendidikan tidaklah dipersulit, hal ini bertujuan supaya perempuan bisa memiliki pendidikan yang sama dengan laki-laki, sehingga tidak ada lagi perempuan yang hanya menjadi perhiasan bagi laki-laki.
Selain itu masyarakat dan keluarga juga harus memberi kesempatan bagi perempuan untuk belajar, meskipun saat ini sudah abad 20 segala sesuatu yang sudah setara dan di beri kebebasan dalam menempuh pendidikan namun hal ini masihlah ada masyarakat yang menggukan prinsip “buat apa anak perempuan sekolah tinggi-tinggi, jika pada akhirnya masuk dapur juga”. Jadi dari sini bisa dilihat jika tidak perempuannya sendiri mempunyai kemauan untuk maju maka akan terus terbelenggu juga, dan tidak ada bedanya dengan abad 18 dan 19. Karena segala sesuatu bisa ditempuh melalui pendidikan, oleh karena itu generasi penerus saat ini wajjib mendapat pendidikan terutama kaum perempuan.
Wollstonecraft berpendapat perempuan yang utuh adalah perempuan yang mempunyai tujuan dan bukan sebagai obyek mainan laki-laki. Perempuan juga harus mempunyai nalar dimana harga dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasibnya sendiri. Meskipun dalam hal tersebut terdapat siswi yang sudah tidak perawan berarti dia telah menjadi obyek dari laki-laki tersebut. Akan tetapi kita juga harus menghargai keputusan yang dipilihnya, karena dia telah memilih nasib yang telah ia tentukan sebelumnya, jadi kita mempunyai hak untuk mencemooh atapun menghinanya. Dari sini juga akan menimbulkan permasalahan baru lagi, jika perempuanya tidak mempunyai mental yang kuat dan dia malu karena teman-teman atau lingkungan sekitar tau dengan apa yang sudah di lakukannya dia bisa melakukan satu hal yang di luar dugaan.
Jadi menurut saya tidaklah penting pemerintah melakukan hal yang seperti ini, karena masih banyak tugas yang lebih penting daripada mengurus perawan atau tidaknya orang lain. Karena setiap siswi bebas untuk menempuh pendidikan di tempat mana yang sudah dipilihnya, meskipun siswi tersebut tidak lagi perawan lagi saat masuk ke sekolah itu. Dalam undang-undangpun setahu saya juga tidak ada peraturan yang melarang siswi yang sudah tidak perawan untuk tidak sekolah, kecuali dari individu sendiri yang membatasi ruang geraknya sendiri untuk tidak bersekolah.
Selain Mary Wollstonecraft yang berjuang dalam hal pendidikan ada juga John Stuart Mill yang patah semangat membuktikan bahwasanya perempuan juga bisa ditaruh dimana saja salah satunya ranah politik, sosial, ekonomi. Perempuan juga mampun jika mendapat pendidikan yang sama pula. Menurut Mill, tidak seorangpun yang mengetahui sejarah manusia dapat mengargumentasi bahwa semua laki-laki lebih kuat dan lebih pintar daripada perempuan, dan iapun juga menyangkal adanya perbedaan intelektual antara laki-laki dan perempuan.
Jadi bisa disimpulkan bahwasanya derajat laki-laki dan perempuan itu sama baik dalam hal pendidikan, sosial, dan juga politik.

Kamis, 17 Maret 2016



GARA-GARA PETASAN
Aku di rumah mempunyai sahabat kecil namanya Novi dan juga Elin kami sejak kecil sering menghabiskan waktu bersama, karena kami adalah tetangga dekat  dan  mempunyai hobi yang sama pula yaitu kuliner jika ada waktu luang kami sering pergi hunting tempat-tempat makan yang sekiranya murah dan belum kami kunjungi. Selain kami mempunyai hobi yang sama kami juga mempunyai tanggal lahir yang berurutan yaitu 13,14,15 dengan tahun yang sama. Namun saat kami mulai masuk SMA kami sudah jarang berkumpul lagi paling hanya sesekali saja itupun belum tentu satu bulan sekali karna kesibukan masing-masing, setelah dua tahun  lulus SMA  Elin memutuskan untuk menikah  dan ikut dengan suaminya, sedangkan aku dan novi saat ini masih sibuk dengan kuliah kami masing-masing. Kalau ada waktu paling salah satu dari kami akan berkunjung kerumah masing-masing meskipun hanya sebentar.
Dari kebersamaan kami sekian tahun tentu banyak kenangan baik itu menyenangkan ataupun yang tidak mengenakan, tapi ada satu kejadian yang tidak akan pernah kami lupakan yang sering kita kenang saat kita bersama dan itu membuat kita tertawa geli.
Waktu itu kami bertiga masih duduk di bangku MTS, meskipun kami beda kelas. Tapi waktu beragkat maupun pulang kami sering bersama. Kejadian malam itu terjadi pada bulan Ramadhan saat kami akan pergi kemasjid untuk menjalankan solat tarweh berjamaah di masjid dekat rumah kami. Seperti biasa kami bertiga selalu bersama, malam itu kami memutuskan untuk berkumpul di rumahnya Novi, malam itu aku sampai di rumah Novi lebih awal karena kami biasanya sebelum berangkat kemasjid akan ngobrol ngalor ngidul yang tidak jelas arahnya, seperti biasa Elin selalu terlambat datang ya, memang sahabatku yang satu ini memang mempunyai jam karet yang selalu molor dan dia itu karakternya lelet tidak bisa diajak cepat. Kami berdua memutuskan untuk duduk di tempat vaforit kita saat bersama tepatnya di halaman rumah, di depan rumah Novi memang ada kursi kayu panjang yang sudah mulai rusak di makan usia, bagian belakang kursi yang mulai bolong dan rapuh jika tidak hati-hati makan akan nyungsep ke belakang punggung kita. Saat itu di teras ada kakaknya Novi  bernama Nur Za’in yang biasa kami panggil mas Nur. Ya Novi mempunyai kakak yang super duper jail banget yang sering ngerecohin kami, sejak kecil memang sering bermain dengan kami jadi kami tidak sungkan lagi dengan mas Nur kami di situ ngobrol tentang kartun Ultramen Gaiya, hampir setiap minggu kami selalu menonton bareng. Aku masih ingat betul saat itu kami berempat nonton bareng di rumahnya Novi, aku menyeletukan satu pertanyaan “nyapo low moster-moster kui podo moro nek jepang lak wes eruh nek kono kui enek Gaiya? lak perang ya mesti kalah.e mek guwak-guwak tenogo tok” entah kenapa mereka semua tertawa melihatku, mas Nur pun menjawab “lak gak perang ya gak enek acara iki low nek” aku menjawab nya dengan malu “ hehehe iya ya”  aku bangkit dari lamunanku dan melanjutkan obrolan kami. Taklama kemudian Elinpun datang, dan kami bertinga nyeletuk dengan nada bercanda Novi menimpali ”muleh-muleh bubiyar kabeh…. Wes rasah tarweh-tarwehan ae” akupun berkata “yoh..yoh… muleh” smbil beranjak dari kursi. Pet, kami berempat diam sejenak karena pemadaman listrik, mas Nurpun nyeletuk dengan nada kesal” bech piye low kok mati kie, oposido amin-amin jale. iki mesti goro-goro pean lin, teko mesti keri” saat itu Elin hanya senyum dan kata “yualah…. Napo aku, ancen podo rung bayar listrik makane di pateni kapok” dengan nada polosnya.
Kami bertiga duduk dan menunggu listrriknya hidup sambil ngobrol-ngobrol, ya tentuynya yang tidak jauh dari tempat makan yang belum kita datangi, setelah sekian lama tidak kunjung hidup kamipun memutuskan untuk tidak jadi berangkat tarweh. Duar…..duar terdengar suara petasan di belakang kami, kami tersentak kaget dan reflek berdiri sambil nengok ke belakang. Ya siapa lagi kalau bukan mas Nur yang membuat ulah, Novi pun menegurnya dengan nada ketus “ jane ilow mas.. pean kie ora njarak sedino ae ora iso tha ?” aku dan elin hanya tersenyum melihat kakak adik ini. Mas Nur pun menimpalinya “napo low aku… aku low mek dulanan dor doran” sambil tersenyum.
Kami pun melanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi, dan mas Nur juga melanjutkan mainan petsan di belakang kami, tapi kami tidak menghiraukannya lagi. Tanpa kami sadari sifat jahilnya kambuh lagi, saat kami tertawa lepas ada suara duar duar duar petasan yang meledak di bawah kursi kami dan kami bertigapun kaget  terbalik ke belakang bersama kursi yang kami duduki, bersamaan dengan kursi kami yang terbalik listriknya pun ikut hidup. Kami bertiga saling pandang bukannya cepat bangun tapi kami malah tertawa terbahak-bahak, mas Nur pun menghampiri kita” iki podo nyapoto kok iso atraksi bengi-bengi ?” kami bertiga bangkit dan ngomel ke mas Nur, tanpa rasa bersalah dia malah bilang “ iku seng salah dor-doran.e lapo melayu merono, opo jangan-jangan dor-doran.e lanang ruh cewek terus marani ?” kami hanya diam dengan mulut menye-menye mendengarcelotehannya sambil mendirikan kursi yang jatuh bersama  kami,  jelas-jelas dia yang telah melempar kearah kami. setelah itu mas Nur pergi meninggalkan kami dan kami duduk diam sebentar, aku dan elin memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut malam.

Selfie


Di tugas ini saya akan meneliti tentang foto selfie atau kegiatan memotret diri sendiri dengan menggunakan smartphone atau webcam. Saat ini dikalangan remaja sedang buming dengan istilah ini, khususnya di sekitar kita kegiatan selfie adalah satu hal yang tidak boleh di lewatkan disetiap kegiatan sehari-hari, seperti makan, belanja, mau tidur, berkunjung di tempat-tempat yang baru, hal ini bisa di lakukan sendiri ataupun saat bersama teman-teman dan juga keluarga. Sedikit yang saya kietahui dari sejarah foto selfie atau memotret diri sendiri, kegiatan ini pertama kali di temukan oleh Robert Cornelius orang yang merintis dunia fotografi beliau bersal dari Amerika, sedangkan seseorang yang pertama kali melakukan foto selfie adalah remaja perempuan yang bernama Anastasia Nikolaevna remaja yang berasal dari Rusia ini yang melakukan foto selfie atau memotret dirinya sendiri di depan cermin untuk dikirim pada temannya pada tahun 1914.

Namun saat ini banyak orang yang melakukannya baik remaja, anak-anak ataupun orang dewasa yang melakukan kegiatan ini, karena saat ini banyak yang mendukung kegiatan nini. Dengan menggunakan smartphone atau aplikasi yang semakin canggih, yang jelek menjadi bagus dan yang bagus juga bisa dibuat jelek. Bisa di katakan kegiatan selfie ini adalah kegiatan wajib bagi para penggemar foto selfie kususnya para remaja untuk di lakukannya,dan kemudian mereka unggah di media sosial milik mereka masing-masing dengan tujuan untuk memprlihatkan dirinya sendiri agar di akui oleh orang lain bahwa dirinya telah eksis baik di media sosial ataupun di tempat-tempat yang selama ini telah di kunjungi, namun ada pendapat seorang Psikologis Klinis dan Ahli Media Sosial yaitu Ankita Gaba mengatakan bahwa seorang yang berfoto selfie atau memotret dirinya sendiri bukanlah dia percaya dirinya sangat tinggi namun ia butuh perhatian dari orang lain. Karena apa, setiap kali di unggah dimedia sosial akan memicu orang melihat dan memberi komentar atau tanda suka pada poto yang di muat olehnya, dari sinilah orang akan merasa senang atau bahkan bangga oleh apa yang sedang dia dapat.

Dan selanjutnya saya akan menulis beberapa gaya atau ekspresi yang sering di pakai para remaja saat berselfie, Yaitu :

1. Di depan cermin.

Berselfie di depan cermin adalah salahsatu kegemaran remaja, terutama perempuan. Karena dari kaca kita bisa melihat angel mana yang bagus untuk di foto.

2. Latarbelakang saat berselfie.

Beground juga memicu seseorang untuk melakukan foto selfie, karena kadang orang tidak mau kehilangan moment saat itu, seperti saat orang itu berkunjung ditempat wisata, di pegunungan bahkan di tempat yang menyeramkan.

3. Mempunyai postur tubuh yang ideal.

Banyak orang yang sering berselfie dengan memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang sebagian orang tidak memilikinya. Kita sering menjumpainya di media-media sosial mereka, jika seorang laki-laki sering memperlihatkan bagaian otot tangannya yang bagus, jika perempuan kadang memperlihatkan bagia-bagian sensitifnya. Jika mereka sadari itu dalah satu hal yang membahayakan untuk dirinya, karena memicu orang untuk berbuat kejahatan.

4. Duck face.

Ini dalah salah satu ekspresi yang sering dipakai oleh para remaja, karena akan menimbulakan efek imut, lucu dan menggemaskan menurut mereka. Namun salah satu penelitian menyatakan jika orang yang berfoto dengan model yang demikian memiliki gangguan pesikologis.

5. Permainan cahaya

Permainan cahaya dalam berselfie akan memiliki efek yang artistic pada foto. Mungkin hal ini sudah jarang dilakukan karena sekarang banyak aplikasi-aplikasi foto yang bagus dan juga beragam.

Itulah beberapa ekspresi yang sering di gunakan para remaja saat berselfie, dari sini kita juga perlu mengetahui bahwa dari foto itu bisa di baca bagaimana karakter kita. Dari artikel yang pernah saya baca menurut pesikolog Lin Qui, Ph.D ada beberapa karakter dan posisi kamera diantaranya yaitu :

1. Foto selfie dengan pengambilan foto cenderung dari bawah.

Menurut beliau orang yang berselfie dari bawah menunjukan orang itu mempunyai karakter yang bersahabat.

2. Foto selfie dengan tersenyum.

Menunjukan orang itu ramah pada semua orang.

3. Foto selfie dengan latar bukan tempat-tempat pribadi.

Menunjukan bahwa orang itu teliti dalam segala hal.

4. Foto selfie dengan karakter emosi yang positif.

Menunjukan jika orang tersebut suka dengan tantangan yang baru.

5. Foto selfie dengan karakter bebek

Menunjukan jika dia tidak percaya diri, rendah diri dan juga percaya diri yang kurang. Karakter ini memiliki rasa bersalah yang berlebihan jika melakukan kesalahan.


Untuk sebagian besar orang kegiatan ini sangatlah menyenangkan dan biasa saja saat melakukannya, namun dibalik itu semua ada sesuatu yang tidak baik jika di biarkan berlarut-larut karena seseorang akan mengalami beberapa dampak negatifnya, yaitu :

1. Obsesi.

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para pesikolog, seseorang yang sering melakukan selfie di anggap mengalami gangguan mental, karena apa memotret diri sendiri merupakan refleksi sikap yang mersa dirinya cantik dan sempurna di bandingkan orang lain.

2. Respons negatife dari berbagai lingkungan baik di media sosial ataupun lingkungan.

Banyak kita temui di media sosial yang menampilkan foto-foto selfie mereka yang memiliki hasil yang bagus dan juga cantik. Namun terkadang hal ini banyak dipertanyakan oleh orang yang melihatnya, karena terkadang tidak sesuai dengan aslinya. Dari sinilah akan timbul bergai komentar baik itu positif atau negatif dan itu akan menjadi bahan olok-olokan orang lain dimedia sosial ataupun di lingkungan sekitar. Banyak kasus yang mengakibatkan orang menjadi trauma bahkan tidak mau bersosialisasi pada orang lain dan hanya mengurung diri di rumah.

3. Menimbulkan rasa iri pada orang lain.

Melihat hasil foto selfi teman lebih bagus di bandingkan foto kita sendiri secara tidak langsung itu akan mengurangi rasa percaya diri kita sendiri. Selain itu orang yang sering berselfie saat mempunyai barang atau tempat yang bagus itu juga tidak baik, karena tidak semua orang bisa berkunjung di tempat itu ataupun membeli barang yang ada di foto itu.

4. Kurangnya percaya diri seseorang.

Berkembangnya media sosial saat ini begitu luas, sangatlah mudah mengakses berbagai macam informasi. Terutama untuk melihat berbagai foto artis idola ataupun tokoh di dunia. Dari sini banyak orang yang melihat foto selfie idolanya yang sangat bagus dan menawan, tak sedikit orang yang teropsesi dengan berbagai gayanya dan alhasil banyak yang menirunya meskipun dengan menempuh bergai cara bahkan kadang tidak sewajarnya. Baik dari segi wajah, postur tubuh, gaya hidup dan juga penampilan.

5. Bergaya berlebihan.

Seperti yang saya tulis di atas orang yang berfoto selfie secara berlebihan, adalah orang yang haus akan perhatian dari orang lain, mereka kan sengaja berfoto dengan gaya yang sekiranya akan memicu oranglain untuk berkomentar.

6. Banyak yang benci dengan kita.

Kenapa hal ini bisa terjadi ? ya, kadang kita berselfie bersama-sama, kadang orang akan salah faham dengan kita jika kita berfoto dengan orang, yang mungkin orang itu memiliki hubungan khusus, ngefens atau bahkan benci dengan orang yang kita ajak selfie itu, akan membuat orang itu benci dengan kita. Meskipun kita hanya berniat untuk berfoto saja atau hanya iseng ntuk menghabiskan waktu saja, tapi itu kadang membawa boomerang untuk kita sendiri.

Itulah beberapa hal yang saya ketahui dan yang perlu kita antisipasi dalam berselfie. Tidak semua hal yang menyenangkan untuk kita tidak mempunyai dampaknya, entah itu positif ataupun negatif. Dari sini kita bisa belajar bagaimana karakter orang saat berfoto dan kitajuga bisa berhati-hati dalam mengambil angel yang tepat untuk berselfie.




Rabu, 09 Maret 2016

Tugas Menulis Ilmiah dan Populer



Nama : Anita widyasari
Nim : 2832133004
Materi : Menulis Ilmiah dan Populer
Dosen : Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.HI

MENULIS………Satu kegiatan yang baru untuk aku dan menyenangkan tentunya, tapi di sisi lain satu pekerjaan yang membaut aku pusing dan bingung untuk memulai dari mana dan harus menulis apa. Karena setiap kali aku menulis dalam benakku selalu ada ketakutan jika tulisanku belum pantas untuk di baca orang lain.
Kadang aku iri dengan teman-teman yang pandai menulis dan setiap tulisannya selalu di muat di blog, atau di majalah kampus. Itu satu kegiatan yang membuat aku iri dan aku ingin bisa seperti mereka, tapi aku tau jika aku tidak mempunyai bahan yang cukup seperti halnya teman-temanku suatu pekerjaan yang mudah menulis itu. Apa mungkin ini karena aku tidak begitu suka membaca itu makanya aku tidak mempunyai bahan, jika sudah ada niat untuk menulis dan sudah meenulis maka akan berhenti di jalan karena kehabisan kata apa yang harus di tulis, dan menentukan arah dari tulisan ini mau kemana dan bagaimana kelanjutannya. Seperti halnya saat ini aku tidak tau lagi mau menulis apa dengan tugas ini…
Aku selalu berharap jika aku bisa menulis dengan baik dan benar, dengan memuat tulisan-tulisan yang pantas dan tidak memalukan untuk di baca orang lain. Tapi ini satu hal yang akan membuat aku untuk mengetahui semua hal, terutama di bidang aku sendiri, yang banyak hal belum aku ketahui sampai saat ini. Karena ini sebenarnya kewajibanku sebagai seorang pelajar untuk mengtahui semua hal terutama di jurusannya sendiri, terlebih aku adalah anak FA yang sudah menyandang predikat jago diskusi, menulis dan aktif bicara,api aku pribadi masih jauh dari anggapan itu.
Terkadang saat aku diam banyak muncul berbagai macam pertanyaan di benakku tentang hal ini, karena sebenarnnya ini bukanlah kemauanku sendiri untuk masuk di universitas ini, sehingga aku sulit untuk menemukan jatidiriku sendiri ? atau mungkin juga aku kurang berusa keras ? pertanyaan-pertanyaan itulah yang selalu muncul saat aku melihat semua temanku pandai dalam semua bidang. Pada saat aku menemui kesulitan dan aku tidak mendapat bantuan dalam hati selalu bilang ini bukanlah yang aku mau dan ini bukan cita-citaku. Sampai saat ini aku masih berangan untuk mencapai cita-citaku, sejak aku duduk di bangku SD dan mengenal komputer aku ingin menjadi seorang teknisi komputer yang bergulat dengan berbagai macam alat komputer. Ya….. itu yang aku mau dan itu cita-citaku
Saat aku lulus dari MTS aku ingin masuk di SMK tempat kakakku dulu sekolah dan mengambil jurusan computer, tapi aku dilarang olehnya. Karena dulu anak perempuan masih jarang yang bersekolah di SMK mungkin satu kelas hanya ada satu atau dua orang anak perempuan saja, tidak seperti sekarang yang hampir sama kuotanya. Kakakku menyuruhku untuk masuk ke MAN dan ahirnya aku menurut dengan apa kata kakakku, di situ aku berfikir mungkin kakakku ingin adiknya sekolah di tempat semestinya, ya maklum mungkin aku anaak perempuan satu-satunya dan pada dasarnya aku di rumah mempunyai teman yang lebih banyak teman laki-laki daripada anak perempuannya, mau jadi apa adikku jika sekolah di tempat yang dominan laik-lakinya, mungkin itu yang di fikirkan oleh kakakku soalnya aku sampai saat ini juga belum pernah menanyakannya. Ya sudah ahirnya aku masuk MAN dan tahun 2013 aku lulus.
Dan masalah ini kembali terulang lagi pada saat aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah, karena saya berfikir mau apa aku jika aku tidak melanjukan sekolah mau apa ? aku pun tidak mempunyai ketrampilan karena aku dari MAN, kakakku sejak lulus SMK tidak lagi mau melanjutkan dan memilih untuk bekerja, dan adikku juga mempunyai keputusan yang sama seperti halnya kakakku, dia ingin bekerja dan mengumpulakan uang untuk membuka bengkel dan sorum montor, itulah cita-citanya sejak iya duduk di bangku SMP. Aku pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Universitas yang aku dambakan sejak aku MAN. Sejak aku duduk di bangku SD dan mengenal komputer dan mempelajari dasar nya, pada saat itu yang aku bisa hanyalah Microsoft word dari situ aku menyukainya dan memutuskan untuk menekuninya, demi bisa belajar komputer itu saya harus menempuh jarak sekitar 25 menit dengan naik sepeda, karena dulu di daerahku masih belum ada tempat les komputer, Pada saat itu kamputer masih salah satu barang yang mewah dan masih jarang yang mempunyainya, terlebih untuk belajar komputer kami tidak di fasilitasi satu-persatu komputer oleh guru kami, tapi hanya ada satu komputer dan kami harus bergantian dengan 8 orang yang lain. Selain itu aku juga mengikuti les komputer sampai aku lulus MAN. Tapi semenjak aku di larang oleh kakakku untuk melanjutkan kuliah di luar Tulungagung aku sudah tidak mempunyai keinginan untuk mengasah kemampuanku dalam hal komputer lagi. Kakakku dulu selalu berasalan jika aku anak perempuan dan tidak bisa jauh dari orang tua karena tidak bisa jaga diri sendiri tanpa pengawasan orang tua,  mungkin kakakku melihat fenomena yang sangat rawan dengan pengaruh negatif untuk generasi muda jika tidak ada pengawasan dari orang tua.
Dari sinilah aku bertengkar dengan orang rumah sampai satu minggu, dan aku memutusakan untuk tidak melanjutkan kuliah lagi, karena aku berfikir”toh di lingkunganku juga banyak yang tidak kuliah bahkan hampir semua hanya lulusan SMA. Jadi kenapa aku malu” itulah yang ada dalam benakku yang amatlah egois. Pada satu malam ibuku menemuiku di kamar dan mencoba berbicara ku, ibuku mengawali pembicaraan nya denganku’’kalau tidak melanjutkan mau jadi apa ? mau ngapain di rumah ? apa mau tak nikahin ? itulah yang di ucap oleh ibuku. Aku diam dan aku tidak tau ini hanya gertakan agar aku mau melanjutkan sekolah di Tulungagung atau sungguhan. Karena pada saat itu orangtuaku mempunyai teman dan temannya pun mempunyai anak laki-laki ya kira-kira 2 tahun di atasku, dia sering di ajak berkunjung di rumahku dan seperti biasa aku selalu di jodh-jodohkan dengannya. Ya seperti itulah pemikiran orangtuaku saat itu,
Siang itu kakakku mendekatiku dan berkata lirih di smping ku “kamu sekolah di Tulungagung dan tidak akan di jodohkan, atau tidak sekolah tapi di jodohkan’’ pilih mana ? aku diam dan berfikir secara jernih dan aku pertimbangkan, ahirnya aku memutuskan untuk sekolah saja. Ahirnya aku memutuskan untuk melanjutkan ke IAIN dengan separuh hati awalnya dengan mengambil jursan FA, yang tidak aku ketahui jurusan apa ini, dan bagaimana nantinya. Seiring jalannya waktunya aku bisa menjalaninya meskipun kadang mengeluh ini itu, dan aku berharap bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat setidaknya untuk diriku sendiri.
Semua ini belum selesai banyak yang harus aku hadapi. Aku merasa tidak sama dengan teman-temanku yang lain, mereka pandai-pandai dan sangatlah aktif. Mereka sangat pandai menangkap isi buku, dan penjelasan-penjelasan dari dosen dengan mudah di terimanya, tidak sama dengan aku yang lama untuk itu. Tapi inilah cambukan buatku untuk selalu berusaha meskipun tidak selalu berhasil.
Saat ini aku belum mempunyai pandangan untuk kedepannya bagaimana, karena melihat kemampuanku yang jauh dari kata cukup. Kadang aku juga ingin menekuni komputer lagi, tapi masih banyak pertimbangan lagi, kadang masalah yang dulu muncul lagi dan itu akan membuat aku emosi sendiri. Karna aku merasa sia-sia waktu aku belajar computer sejak SD, apalagi jika ingat waktu aku meminta leptop dan itupun di berikan oleh orangtuaku saat aku MTS kelas 2 pada saat itu bukanlah barang yang murah buat keluargaku  itu sangatlah mahal, itulah yang membuat aku yakin jika aku akan di dukung untuk menekuni bidang ini. Terlebih saat aku masuk MAN aku minta ganti leptop yang baru itupun di turuti semakin yakinlah aku dan makin tekunlah belajar komputer. Tapi itu hanyalah angan yang semu untuk ku, sampai saat inipun aku enggan untuk mengasah kemampuanku di bidang komputer ini. Dan saat ini jurusan yang aku ambil lebih fokus dalam hal baca dan menulis, ya itu hal baru untuk aku dan aku juga belum mempunyai dasar yang cukup untuk itu, saat ini jika aku di tanya apa cita-citmu saat ini ? aku akan menjawab belum tau, karena saya lebih fokus untuk belajar hal yang tidak saya ketahui.